Jemaah calon haji di Asrama Haji Solo, Jawa Tengah. (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati)
Jemaah calon haji di Asrama Haji Solo, Jawa Tengah. (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati) (Roni Kurniawan)

Jemaah Haji Berpotensi Bawa Virus MERS-CoV

haji 2015
Roni Kurniawan • 28 September 2015 14:00
medcom.id, Bandung: Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) atau penyakit pernafasan karena virus korona jenis baru (novel coronavirus), berkembang pesat di Arab Saudi. Jemaah haji Indonesia berpotensi tertular MERS-CoV.
 
Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra Kementerian Kesehatan, dr Wiendra Woworuntu, mengatakan pihaknya tengah menyiapkan berbagai pengawasan terhadap jemaah haji Indonesia. Termasuk, 30 ribu jemaah haji asal Jawa Barat setibanya dari Arab Saudi.
 
"Kita membuat alur pengawasan untuk jemaah haji, salah satunya yakni saat jemaah haji tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma (Jakarta)," ujar Wiendra saat ditemui di salah satu hotel di Kota Bandung, Senin (28/9/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Wiendra mengatakan, setibanya di Tanah Air, jemaah haji akan diawasi selama 14 hari di daerah masing-masing. Hal itu diakuinya, guna mengantisipasi dan memastikan jika jemaah haji tersebut tidak tertular virus MERS-CoV.
 
"Jemaah haji yang tiba akan distampel dan dilakukan pengawasan selama 14 hari dalam arti dia sendiri yang harus rajin melakukan pengecekan, terlebih jika suhu badan di atas 38 derajat celcius," imbuhnya.
 
Selain itu, ia pun mengusulkan kepada petugas yang mendampingi jemaah haji selama di Arab Saudi untuk diberikan waktu tambahan libur atau cuti kerja sebagai antisipasi. Petugas itu diharapkan tidak beraktivitas ke luar rumah. Karena dikhawatirkan para petugas itu pun tak luput dari penyebaran virus tersebut.
 
"Kalau perlu petugasnya juga cuti tujuh hari setelah kepulangan dari haji. Karena sebagai langkah antisipasi juga, jadi mereka jangan dulu terlalu banyak berkomunikasi langsung dengan orang-orang di sekitarnya, dan juga dianjurkan selalu memakai masker. Karena penyebaran virus ini melalui percikan air liur dari batuk atau bersin," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif