"Kita merasakan kehilangan, apalagi ini mantan ketua PBNU yang tentu saja menjaga keharmonisan ajaran-ajaran agama dan norma-norma berlaku di dalam negara,"kata Wakil Ketua PBNU Jawa Barat Kiagus Zaenal Mubarok, seperti dikutip Antaran Kamis 16 Maret 2017.
Kiagus menuturkan, sosok almarhum dikenal memiliki keteguhan dan ketegasan sikap dalam membela kebenaran dan melawan setiap kebatilan. Selain itu, beliau telah mewakafkan sepenuh hidupnya untuk perjuangan kemaslahatan umat
dan bangsa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Harmoni antara agama dan negara ini sangat penting. Kalau dijewantahkan itu Pancasila. Karena itu, kami sebagai murid, sebagai jamiah, jemaah, kita merasa kehilangan," kata Kiagus.
Untuk mendoakan almarhum, PWNU Jabar akan melaksanakan salat gaib serta melaksanakan kebiasaan yang selama ini sering dilakukan yakni tahlilan selama tujuh hari.
"Sudah otomatis, biasanya jemaah otomatis (melakukan salat gaib). Bukan hanya tokoh besar saja, tokoh biasa juga didoakan dan disalatkan. Biasanya seperti ini, kebiasan di NU ada tahlil, itu otomatis," ujar Kiagus.
Rencananya, Jenazah akan diberangkatkan ke Pesantren Al-Hikam Depok dari Malang setelah shalat Dzuhur hari ini, dan akan dimakamkan di Ponpes Al-Hikam, Depok, Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
