Tak lama setelah acara diresmikan, Debby Batik, 35, pria asal Tangerang, menunjukkan aksi menyalakan petasan yang dililitkan di bagian lehernya. Tanpa rasa takut kulitnya terbakar, Debby menari-nari di halaman Balai Kota Bandung sambil meledakan ratusan butir petasan yang dirangkai mencapai 3,5 meter melingkari di bagian leher serta badannya.
Aksi nekat warga Kampung Jawara, Desa Neroktog, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, tersebut pun mendapat tepuk tangan dari masyarakat yang menyaksikan. Namun sayangnya, aksi Debby tidak bisa diselesaikan hingga tuntas pasalnya panitia terpaksa menghentikan aksi itu alasan keamanan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Diakui Debby, aksi tersebut sudah ia lakoni sejak 18 tahun silam. Berbagai pengalaman manis dan pahit pun telah ditelan Debby saat melakukan aksi tak normal itu. Namun, ia tetap santai dengan aksi yang merupakan salah satu budaya adat Betawi ini.
"Ya, pasti ada manis sama pahitnya. Pahitnya itu pertama-pertama kena percikan petasan terasa perih dan panas. Tapi lama kelamaan karena sudah terbiasa jadi sudah enggak kerasa lagi. Karena saya juga selalu berdoa setiap kali mau beraksi," ujar Debby kepada Metrotvnews.com sebelum melakukan aksinya.
Debby menegaskan, aksinya tersebut bukan untuk unjuk kebolehan atau sombong atas apa yang ia miliki. Akan tetapi, ia ingin melestarikan budaya Betawi yang saat ini sudah mulai punah karena kemajuan zaman. Atraksi tersebut dilakukan saat pesta pernikahan ala budaya Betawi.
"Ini sebenarnya warisan leluhur yang harus dilestarikan dan pertahankan. Karena ini biasanya dilakukan saat pesta pernikahan di Betawi. Tapi sekarang jarang sekali ada aksi seperti ini," kata dia.
Pria yang masih lajang ini berharap aksi tersebut tetap dilestarikan oleh para penerus nanti. Namun, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mencoba-coba melakukan aksi tersebut tanpa pengetahuan dan bimbingan para ahli. Ia sendiri mendapat bimbingan untuk melakukan aksi tersebut dari perguruan Si Jampang Puteran Noroktog dari Tangerang.
"Tentu harus ada pembimbing, jadi jangan sekali coba-coba. Karena ini bukan atraksi biasa," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)