Kepala Lapas Sukamiskin, Surung Pasaribu, terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi pengamanan. Polisi membantu pengamanan di luar lokasi Lapas.
Surung mengaku selalu memantau warga binaan dan kegiatan mereka. Di Lapas Sukamiskin, warga binaan yang tersandung kasus korupsi pun menjadi penghuni.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sejauh ini tak ada masalah. Kami selalu berkoordinasi dengan warga binaan," kata Surung saat ditemui di kegiatan Hari Bakti Pemasyarakatan di Lapas Kebon Waru, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Rabu (27/4/2016).
Menurut Surung, siapapun yang menghuni sel memerlukan pembinaan. Mereka mendapat pembinaan hingga masa tahanan berakhir.
"Kami sebagai petugas, harus melayani. Semua manusia punya harapan begitu juga warga binaan. Mereka berharap tidak ada diskriminasi," tuturnya.
Surung mengatakan mengevaluasi kinerja sipir. Hasil evaluasi disampaikan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM).

(Salah satu bagian di LP Banceuy yang hancur setelah kerusuhan, MTVN - Roni Kurniawan)
Pada Sabtu pagi, 23 April 2016, kerusuhan terjadi di Lapas Narkotika Klas II A Banceuy di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Kerusuhan mengakibatkan bangunan lapas hangus terbakar.
(Baca: Napi Mengamuk, Lapas Banceuy Luluh Lantak)
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna H Laoly menjelaskan kronologi kejadian. (Lihat video Yasonna: Rusuh di Lapas Banceuy Dipicu Napi Gantung Diri).
Peristiwa itu diduga dipicu informasi yang menyebutkan seorang narapidana tewas tergantung di area lapas. Sebuah isu menyebutkan narapidana itu tewas setelah disiksa petugas lapas.
"Dan ini menjadi isu liar di kalangan napi," kata mantan anggota Komisi III DPR itu.
Isu liar kemudian mengular hingga akhirnya menjadi kerusuhan massal. Hampir sebagian besar napi mengamuk menghancurkan apa yang ada di dekat mereka. Kantor, mobil, motor, semua dihancurkan dan dibakar.
(Baca: Kronologi Kerusuhan di Lapas Banceuy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)