medcom.id, Bogor: Pemerintah akan memangkas anggaran belanja Kementerian Sosial sebesar Rp1,6 triliun pada APBN Perubahan 2016. Akibatnya, Kemensos harus memangkas sejumlah program.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua strategi kebijakan pelayanan sosial. Salah satunya mengurangi pelayanan berbasis panti, baik panti lanjut usia, disabilitas, maupun korban penyalahgunaan narkotika, prikotoprika, dan zat adiktif (Napza).
"Kami harus meluaskan penjangkauan. Jadi, berbagai layanan berbasis panti akan dikurangi, tapi dimaksimalkan dengan penjangkauan," kata Khofifah usai menghadiri peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia, di Tagana Training Centre, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/8/2016).
Bujet pelayanan penjangkauan lebih efisien, hanya 25 persen dari biaya pelayanan berbasis panti. Pelayanan ini disebut juga nonpanti, salah satunya dalam bentuk home care.
Selain penjangkauan, strategi kedua yakni dengan membuka pintu kemitraan. Kemensos sudah memetakan persoalan sosial berdasarkan daerah dan bidang-bidangnya.
"Ketika ada lembaga yang datang dan akan melayani PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial), kami siapkan petanya. Kalau mau melakukan pelayanan, lakukan di titik ini dan ini misalnya," kata dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
