Ketua Umum KAMMI Bandung Julhayadi Arya Puntara mengatakan, di tengah lesunya perekonomian dunia, Indonesia termasuk negara yang kembali dihadapkan pada ancaman krisis. Melewati triwulan III, nilai tukar rupiah kian merosot pada level Rp14.070,5/USD. Hal tersebut tentunya berdampak buruk pada kondisi ekonomi masyarakat. Bahkan, kata dia, jumlah PHK pun meningkat.
Arya menuturkan, jumlah tenaga kerja yang terkena PHK semakin meningkat. Namun ironisnya di tengah tingginya jumlah pekerja di PHK, jumlah tenaga kerja asing justru meningkat tajam. "Berdasarkan data Dirjen Imigrasi tercatat mayoritas imigran tenaga kerja asing di Indonesia cukup tinggi, bahkan dari Tiongkok mencapai hingga 16.328 orang, dari Jepang sebanyak 10.838 orang, dari Korea Selatan sebanyak 8.172 orang dan lainnya," kata Arya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain penolakan tenaga kerja asing, KAMMI mengusung tujuh tuntutan lain. Di antaranya, penurunan harga BBM, berantas mafia daging, optimalisasi penerimaan pajak, permintaan kredit lunak untuk UKM, hingga persiapan untuk daya saing industri dalam negeri.
Mereka mengklaim ini merupakan aksi permulaan, dan akan mengerahkan massa lebih besar bila tuntutan mereka tak ditangapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)