Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar berharap festival digelar lebih dari sekali setahun. Festival semacam ini perlu rutin digelar untuk menggali potensi budaya daerah.
"Terus saja dilakukan, enggak hanya sekali. Mau tiga kali setahun pun enggak apa-apa. Mungkin bisa bikin dokumenter nantinya, atau tematik, menggambarkan potensi budaya yang ada di daerahnya," ujar Deddy saat meninjau screening FFJB di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Jl Lingkar Dadaha, Cihideung, Tasikmalaya, Jabar, Sabtu (17/10/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Deddy menyebut film merupakan wadah ekspreksi. Dia mengajak generasi muda terus berkarya sepanjang film pendek belum disensor.
"Lakukan apa yang ingin kalian lakukan. Tetapi tetap pertahankan norma-norma yang dipegang oleh budaya kita. Berkreativitaslah tanpa batas. Karena di sini ruang semangat, bukan ruang keluhan," papar Deddy.
FFJB tahun 2015 mengambil tema 'Kebebasan Menembus Batas'. Festival melibatkan hasil karya kreatif insan film Jabar, dengan membebaskan tahun produksi.
Adapun ketentuan peserta festival meliputi, genre film fiksi pendek dengan durasi maksimal 23 menit. Peserta boleh mengirim lebih dari satu karya yang belum pernah diikutkan pada festival serupa.
Selain di Kota Tasikmalaya pada 16-17 Oktober 2015, screening film pun dilakukan di beberapa kabupaten/kota lain. Seperti, Kota Bogor (12-13 Oktober), Kota Cirebon (20-21 Oktober), Kabupaten Purwakarta (24-25 Oktober), dan pada 29-30 Oktober akan diadakan di Soreang, Kabupaten Bandung.
Puncak FFJB 2015 akan dilaksanakan di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, 26-28 November 2015. Total hadiah yang diperebutkan peserta sebesar Rp242,5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)