Daya listrik yang disediakan pemkot Bandung untuk setiap unit di rusunawa sebesar 450 watt. "Enggak tahu ini listriknya kuat atau tidak. Karena kan ibu punya TV, kulkas sama rice cooker. Kalau semuanya nyala pasti ngajepret (aliran listrik putus)," ujar Eni Sulistiawati, 51, salah satu warga bantaran Sungai Cikapundung, Jalan Babakan Siliwangi, yang sudah menempati Rusunawa Sadangserang.
Namun, untuk menyiasati agar aliran listri tidak sering mati, Eni mengaku akan mengatur pemakaian listrik. Terlebih sistem aliran listrik yang digunakan menggunakan isi ulang atau token.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ya, kalau mau nyangu (masak nasi), kulkas sama televisi dimatiin dulu. Baru bisa nyangu. Kalau semua nyala mah pasti mati," lanjut Eni.
Diakui Eni, seharusnya pemkot Bandung menyediakan daya listrik sesuai dengan standar minimun yang diterapkan PLN saat ini, yakni 900 watt untuk setiap unit atau rumah hunian. Akan tetapi, dengan daya 450 watt ia tetap mensyukuri dan berharap ke depan akan ada penambahan daya.
"Ya, kalau pas di Babakan Siliwangi mah kan 900 watt. Mudah-mudahan nanti di sini ditambah juga," kata dia berharap.
Sebanyak 39 kepala keluarga, terdiri dari 114 jiwa warga bantaran Sungai Cikapundung akan mengisi rusunawa berlantai lima itu. Pemkot Bandung menargetkan hingga Minggu, 4 Oktober, warga sudah mengosongkan pemukiman di bantaran Sungai Cikapundung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)