Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, selama ini banyak angkot tumpang tindih di kawasan pusat kota. Dengan kebijakan rerouting jumlah angkot di pusat kota akan berkurang. Selain itu ada perluasan area jangkau transportasi angkot dari 58 menjadi 68 kelurahan.
"Tadinya hanya 40 persen, sekarang sudah 80 persen wilayah di Kota Bogor terjangkau angkot," ujar Bima usai peluncuran rerouting angkot.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Rerouting angkot, kata Bima, merupakan salah satu dari program penataan transportasi di Kota Bogor selain kewajiban berbadan hukum. Nantinya, program ini akan diarahkan ke program lanjutan yakni konversi 3 angkot menjadi 1 bus.
Perluasan jangkauan angkot diklaim telah mengurangi beban kendaraan di jalan-jalan di pusat Kota Bogor. Diharapkan, dapat berpengaruh terhadap berkurangnya kondisi macet.
"Kita akan terus lakukan upaya berkelanjutan untuk penataan tranportasi ini," pungkas Bima.
Berdasakan data Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor terdapat 3.412 angkot yang bernaung dibawah 15 badan hukum. Program rerouting juga memungkinkan berpengaruh terhadap kenaikan tarif angkot yang saat ini sebesar Rp3.500.
"Nanti akan dibahas. Kalau pun naik, tidak akan terlalu jauh," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor, Mochammad Ishak Abdul Razak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)