Pesanan melonjak menjadi menyambut momen Hari Raya Natal. Namun, perajin menghadapi kendala perputaran uang yang lamban dan bahan baku yang semakin mahal.
Perajin keranjang parsel anyaman rotan, Tohari, peningkatan pesanan keranjang telah menjadi rezeki perajin setiap jelang Natal. Jika biasanya ia hanya memproduksi 1.000, kini naik menjadi 4.000.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Ada peningkatakan kalau dibanding tahun lalu. Tapi, masalah keuangannya tidak seperti dulu,” ungkap Tohari, Rabu, 6 Desember 2017.
Tahun lalu, pemesan membayar dimuka keranjang yang dipesannya. Tahun ini, pemesan hanya memberikan sebagian uang pesanan. Bahkan pembayaran pesanan acap molor.
Selain kendala pembayaran yang lamban, Tohari menambahkan, dia kesulitan mendapatkan bahan baku rotan. Terutama rotan yang berukuran kecil berdiameter 2 hingga 2,5 milimeter. Jika pun ada, harganya pun melonjak.
“Bahan baku dari pengepul yang didatangkan dari Kalimantan. Cari rotan yang ukuran kecil susah, terus kalau dibuat keranjang rotan ukuran besar jadinya jelek,” ujar Tohari.
Tohari mengatakan, untuk setiap set parselnya dijual mulai harga Rp13 ribu hingga puluhan ribu rupiah. Hal itu bergantung pada motif dan besar kecilnya parsel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)