Susana, salah satu pelaku usaha kue keranjang mengemukakan, ketan sebagai bahan baku kue keranjang naik hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun 2017, harga ketan berkisar antara Rp11 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram.
"Sekarang naik menjadi Rp23 ribu. Naiknya mencapai Rp10 ribu," ungkap Susana, Rabu, 14 Februari 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
.jpg)
Tumpukan kue keranjang yang siap dijual. Foto: Medcom.id/Pythag Kurniai
Harga bahan baku tentu saja berpengaruh pada harga penjualan kue keranjang. Ia menjual kue keranjangnya seharga Rp33 ribu per kilogram, naik Rp6 ribu per kilogram dari tahun lalu.
"Tahun lalu kita jualnya Rp27 ribu. Karena naik ini, kita juga sempat bingung bagaimana menjualnya," kata dia
Hal ini pun berimbas pada berkurangnya jumlah pesanan kue keranjang bila dibandingkan tahun sebelumnya. Susana mengemukakan tahun sebelumnya ia tetap berproduksi meski imlek telah berlalu.
"Tapi sekarang belum imlek kami sudah berhenti," imbuh Susana.
Adapun kue keranjang yang dibuatnya telah dimulai dari kedua orangtuanya sejak 1970. Usaha itu telah berjalan selama hampir 50 tahun.
Selama itulah ia selalu mempertahankan resep tradisi. Hanya menggunakan campuran ketan dan gula. Proses memasaknya memerlukan waktu hingga 12 jam.
Susana menjelaskan, tidak hanya menjadi hidangan khas imlek, kue keranjang mengandung filosofi yang bisa dipelajari siapapun, terutama generasi muda. Tekstur kue yang lengket menyimbolkan kerukunan hidup. Sedangkan rasa manisnya menyimbolkan harapan kehidupan yang baik akan dituai di tahun-tahun mendatang.
.jpg)
Pekerja membuat kue keranjang. Foto: Medcom.id/Pythag Kurniati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)