Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menjelaskan, jika dibandingkan besaran asset hingga triwulan 1 akhir Maret 2017 yang sebesar Rp59,15 Triliun, jumlah ini mengalami pertumbuhan sebanyak Rp 230 Miliar.
Sementara laba usaha sebelum pajak mencapai Rp 1,65 Triliun. “Laba usaha tumbuh 22,65% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Supriyatno saat memberikan kata sambutan pada peresmian Kantor Bank Jateng cabang Yogyakarta di Hotel Alana Yogyakarta, Jumat, 19 Januari 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Laba bersih perusahaan tahun 2017 sebesar Rp 1,22 triliun. Pencapaian ini baru pertama kalinya menembus batas psikologis Rp 1 Triliun.
Supiyatno melanjutkan pada tahun yang sama, Bank Jateng turut mendapatkan pujian dari Kepala OJK Regional 3 Jateng & DIY Bambang Kiswono sebagai bank predikat buku 3. Sebagai informasi kelompok bank buku 3 dalam Peraturan Bank Indoensia Nomor 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor adalah bank yang memiliki modal Rp5 Triliun- Rp30 Triliun.
“Ini (pujian) tentu membanggakan. Sebab Bank jateng sudah disejajarkan dengan bank nasional lainnya,” tegas Supriyatno.
Demi meningkatkan aset, Bank Jateng turut melakukan ekspansi pasar dengan membuka kantor cabang Yogyakarta. Kantor cabang ini adalah kantor kedua yang dibuka di luar Provinsi Jawa Tengah setelah Jakarta. Ke depan Supriyatno menegaskan akan lebih memperluas kerjasama pada bank-bank di Yogyakarta terutama bersinergi dengan BPD DIY. Hingga kini Bank Jateng telah memiliki lebih dari 40 kantor cabang dan 130 KCP yang tersebar di 35 Kabupaten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DRI)