Triyono, penggagas ojek difabel. Foto: Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Triyono, penggagas ojek difabel. Foto: Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim (Ahmad Mustaqim)

Ditolak Ojek Online, Triyono Bikin Ojek Difabel

disabilitas
Ahmad Mustaqim • 10 Maret 2016 19:40
medcom.id, Yogyakarta: Disadari atau tidak, fasilitas dan kesempatan bagi kaum difabel masih jauh dari kata maksimal. Kondisi itu tak perlu disikapi dengan hanya berpangku tangan dan mengutuki kegelapan.
 
Setidaknya, begitulah yang dilakukan Triyono, warga Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Alih-alih menyalahkan kondisi, lelaki 35 tahun itu menyalakan lentera. Dia membuat inovasi agar kaum difabel bisa berkarya layaknya warga lainnya.
 
Mula cerita, saat dia mengetahui ada kaum difabel ditolak seleksi pengemudi ojek berbasis teknologi. Perusahaan yang keren disebut ojek online itu beranggapan difabel tak memenuhi kualifikasi. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kondisi itu memantik semangat Triyono. Dia menggagas pembuatan ojek difabel. Dia mendesain motor roda tiga seorang diri. Tak berapa lama, satu temannya ikut bergabung. Singkat cerita, dia mendapat bantuan dana tanggung jawab sosial perusahaan.
 
Setelah motor ojek difabel jadi, ia memberikannya cuma-cuma. "Karena awal, baru ada 20 motor ojek difabel. Semua pengemudinya difabel," kata lelaki penyandang difabel ini kepada Metrotvnews.com di Gedung Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis (10/3/2016).
 
Pada Juni 2015, Triyono berhasil memfasilitasi para difabel untuk menjadi pengemudi ojek bernama City Tour and Transport.
 
Lelaki alumnus peternakan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah ini mengaku sempat kesulitan mengajak penyandang difabel mencoba mandiri. Sebab, hampir sebagian besar difabel merasa tidak percaya diri.
 
Malahan, ada pula difabel yang sampai tidak diakui keluarganya. Berkat kerja kerasnya, sejumlah difabel akhirnya mampu untuk mendobrak hal itu. Bahkan, selain ojek, kendaraan difabel juga bisa melayani untuk wisata dan pesan-antar barang.
 
Para pengemudi ojek difabel itu menetapkan harga berdasarkan jarak tempuh. Menurut Triyono, penentuan harga bisa dilakukan dengan negosiasi, asal biaya yang dikenakan cukup untuk bahan bakar dan tidak membuat rugi.
 
Ditolak Ojek <i>Online</i>, Triyono Bikin Ojek Difabel
 
Untuk di sekitar Yogyakarta, tarif dipatok Rp20 ribu. Namun, pernah juga yang melayani hingga Solo, Jawa Tengah, tarif bisa sesuai kesepakatan.
 
"Pembagian keuntungannya 70 persen untuk pengemudi, 30 persen untuk pengelola. 30 persennya yang nanti terkumpul akan kami buatkan motor ojek difabel lagi untuk pengembangan," ungkapnya.
 
Menurutnya, masih banyak penyandang difabel yang tertarik untuk bergabung. Setidaknya, sudah ada 20 orang yang mengantre untuk mendapat motor dengan roda tiga itu. Meskipun, angka itu jauh dari jumlah keberadaan difabel di Yogyakarta yang mencapai sekitar 25 ribu orang.
 
"Ada pula teman dari Bandung telepon mau bergabung, tapi saya jawab nanti dulu, kalau sistemnya sudah tertata akan kita kembangkan," kata dia.
 
Berkat ojek difabel itu, mereka yang sebelumnya minim penghasilan bisa mendapat penghasilan yang lebih baik. Bahkan, ada yang dalam sehari mendapat keuntungan lebih dari Rp100 ribu. Meskipun, mereka sebelumnya berlatar belakang dari peminta-minta di jalan hingga yang biasanya berjualan sayur keliling dan berpenghasilan dibawah Rp20 ribu.
 
Menurut dia, kerja keras juga bisa dilakukan para penyandang difabel menunjukkan golongan tersebut tak layak dipinggirkan. Baginya, keterbatasan bukan menjadi persoalan inti jika seseorang memiliki kemauan berusaha.
 
"Kami (difabel) tidak ingin dikasihani. Kami berharap usaha ini bisa berkembang," jelasnya.
 
Ke depan, ia mewacanakan terus mengembangkan layanan ojek difabel dengan disertai aplikasi. Sebab, yang sudah berjalan selama ini baru sebatas jejaring antar difabel.
 
"Saya juga memiliki harapan cara ini menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk memberdayakan difabel," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif