Anggaran itu dipersiapkan sebagai antisipasi bila pengelolaan Terminal Tirtonadi batal diambil pemerintah pusat. "Kalau nantinya dikelola oleh pusat, anggaran APBD untuk operasional terminal otomatis tidak digunakan. Pengelolaan memakai dana dari pusat," ungkap Sekertaris Daerah Kota Solo Budi Yulistyanto saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (28/09/2016).
Baca: Penyumbang Rp5,8 Miliar PAD Solo Terkatung-katung
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala UPTD Terminal Tirtonadi Eko Agus Susanto mengatakan tahun 2016 biaya operasional serta perawatan terminal mencapai Rp8,3 miliar. Sedangkan dalam satu tahun terminal mampu menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp5,8 miliar.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi melontarkan pernyataan mengenai pembatalan pengelolaan beberapa terminal tipe A, yakni terminal Pulogebang dan Tirtonadi. Tak lama setelah pernyataan itu muncul, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menemui Menhub di Jakarta.
Baca: Tarik Menarik Pusat-Daerah soal Terminal Tirtonadi
Rudy, demikian ia biasa disapa, mengatakan, meski pengambilalihan personel, pembiayaan, perlengkapan dan dokumen (P3D) dari daerah ke pusat tetap berjalan namun pemkot tetap kukuh mempertahankan pengelolaan Terminal Tirtonadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)