Curah hujan yang tinggi juga membuat tanaman tembakau rusak, daun berlubang dan munculnya serangan hama. Bahkan, bobot daun tembakau berkurang dan berakibat harga anjlok.
Imam Hanafi, petani tembakau di Kecamatan Pegandon, mengatakan, tembakau dipastikan rusak bila sering terkena hujan. Apalagi hingga terendam seperti saat ini. Dia mengaku tanaman tembakaunya yang baru dua kali petik, tidak bisa lagi dipanen.
“Saat ini petani tembakau dipastikan merugi. Sebab, baru memetik dua kali, tanaman tembakau mulai layu dan mati," kata Imam, Selasa (27/9/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Imam, terdapat puluhan hektare lahan tembakau di daerahnya. Keluhan merugi banyak diungkapkan rekan-rekan Imam sesama petani. Jika dipaksakan panen, kualitas daun sangat jelek. Tembakau pun tidak laku dijual.
Hal senada dikeluhkan Moh Toha. Dia mengaku harga tembakau tahun ini anjlok menjadi Rp2 ribu per kilogram. Padahal, tahun kemarin dihargai Rp9 ribu tiap kilogram.
“Karena kualitas daun tembakau jelek, harganya turun," jelas Toha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
