"ASN itu, kan, bukan miskin, rentan miskin atau sangat miskin. Jadi, ASN menggunakan elpiji subsidi itu keterlaluan," ungkap Wali Kota Solo, FX. Hadi Rudyatmo usai acara deklarasi komitmen tidak menggunakan elpiji bersubsidi di Balaikota Solo, Jawa Tengah, Senin (21/11/2016).
Menurut dia, ASN harus mampu menjadi contoh bagi masyarakat. Harus memiliki kesadaran tidak menggunakan elpiji bersubsidi. “Jangan sampai menggunakan yang seharusnya bukan haknya,” tutur dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sayangnya, ajakan itu tanpa disertai sanksi tegas. Pemilik sapaan Rudy itu tak merinci tindakan yang bakal diambil bila ada ASN menggunakan elpiji bersubsidi.
Tetapi, Rudy yakin sekitar 9 ribu ASN di Kota Solo mampu memegang komitmennya. “Saya selalu tekankan tentang hati nurani dan kejujuran,” imbuhnya.
Rudy juga meminta Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Yulistianto untuk melakukan pembinaan rutin pada ASN untuk tidak menggunakan gas bersubsidi.
Manajer Region Gas Domestik PT Pertamina Area Pemasaran IV Jawa Bagian Tengah Pierre Janitza Wauran mengungkapkan, di wilayah kerjanya, Solo merupakan kota kelima yang mendeklarasikan ASN tanpa elpiji subsidi.
“Sebelumnya sudah ada Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Pati, dan Salatiga,” papar dia.
Dalam kesempatan itu, Pertamina juga memberikan 100 tabung Bright Gas 5,5 kilogram dan 300 voucher penukaran senilai Rp50 ribu kepada ASN di Kota Solo.
“Kami berharap deklarasi ini akan diikuti oleh kota dan kabupaten lain di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)