Ilustrasi menolak PHK, Ant
Ilustrasi menolak PHK, Ant (Dhana Kencana)

Tiga Bulan Pertama 2016, Lebih 1.000 Pekerja Di-PHK

hari buruh
Dhana Kencana • 30 April 2016 18:02
medcom.id, Semarang: Sebanyak 1.300 pekerja informal mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Tengah. Sedianya mereka bekerja di industri menengah ke bawah.
 
Data itu disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jateng Wika Bintang. Data itu didapat mulai Januari hingga Maret 2016.
 
"Jumlah pekerja yang di-PHK karena dipicu kondisi perusahaan di setiap daerah mulai goyah. Bukan dipicu MEA tapi memang jumlah itu merupakan sisa-sisa pekerja yang kena dampak lonjakan harga bahan bakar minyak dan nilai tukar dollar yang melejit di tahun lalu,” kata Wika, Sabtu (30/4/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Wika menambahkan, selama tiga bulan belakang ini terdapat 17 pabrik tekstil, besi, dan baja yang sering melakukan efisiensi tenaga kerja. Lonjakan bahan bakar minyak, menurut Wika sangat mempengaruhi nilai ekspor tiga komoditas utama di 17 pabrik tersebut.
 
“Banyak yang terguncang karena materialnya masih diekspor semua," imbuhnya.
 
Ke-17 pabrik yang tengah limbung tersebut berada di kawasan industri eks-Karesidenan Surakarta dan Semarang. Efisiensi perusahaan tidak serta merta dilakukan dengan merumahkan karyawan. Secara bertahap, ungkap Wika, juga dibarengi dengan memberikan pesangon terhadap karyawan yang terkena PHK.
 
"Perusahaan yang mem-PHK buruhnya harus secepatnya menuntaskan hak-hak yang wajib diberikan. Tidak boleh menunda lagi meski telah terbelit kesulitan finansial," tutup Wika.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif