Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengaku belum mengetahui secara detail paket kebijakan baru. Namun, ia siap melaksanakan kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. "Saya belum tahu isi detail kebijakan baru. Tapi apapun kebijakannya (pemerintah pusat), (pemerintah) daerah akan tetap mengikuti," kata Sultan, di Hotel Santika Yogyakarta, Jumat (16/10/2015).
Terkait penentuan UMP, ia menilai pemerintah pusat memang perlu untuk menentukan rumusan kenaikan UMP. Pasalnya setiap tahun kenaikan UMP sering menimbulkan gejolak dan pertentangan di antara karyawan dengan perusahaan. "Pemerintah (pusat) memang seharusnya ada kebijakan terkait UMP agar tiap tahunnya tidak melulu meributkan kenaikan UMP," tutur Raja Yogyakarta ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia memaklumi jika kebijakan baru ini akan menimbulkan penolakan di antara para karyawan terutama buruh. "Penolakan atas kebijakan itu wajar. Pemerintah harus mengakomodasi keduanya. Yang penting adanya komunikasi antara pemerintah dengan pengusaha dan buruh," kata dia.
Sementara itu, Pelaksana tugas harian (Plh) Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi DIY, Sulistiyo, juga menyatakan kesiapannya menjalankan paket kebijakan baru pemerintah. Namun, untuk pelaksanaannya, ia menunggu peraturan yang mengatur ketentuan paket kebijakan jilid IV tersebut.
"Kalau dari pusat keluar regulasi seperti itu, ya kita ikuti. Kita tunggu aturannya dulu keluar," ujarnya melalui sambungan telepon.
Nantinya, sebelum menetapkan kenaikan UMP pihaknya tetap akan berkomunikasi dengan asosiasi pengusaha dan buruh. "Kita ada dewan pengupahan yang salah satu anggotanya adalah Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Ada komunikasi juga dengan buruh. Nanti akan dirembuk di sana dan disesuaikan dengan peraturan pemerintah yang diregulasikan," ujar dia.
Ia menegaskan dengan adanya regulasi baru terkait kenaikan UMP, pihaknya akan tetap mengupayakan kesejahteraan dan keadilan buruh. "Kenaikan UMP akan berbeda bergantung tiap kabupaten. Akan disesuaikan dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi di sana," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)