Anjar Sulistiyaningsih berusaha merampungkan 100 pasang baju seragam dalam tiga hari ke depan. (Metrotvnews.com/Patricia Vicka)
Anjar Sulistiyaningsih berusaha merampungkan 100 pasang baju seragam dalam tiga hari ke depan. (Metrotvnews.com/Patricia Vicka) (Patricia Vicka)

Jelang Tahun Ajaran Baru, Penjahit Kebut Seragam

masa orientasi sekolah
Patricia Vicka • 14 Juli 2016 19:03
medcom.id, Sleman: Tiga hari jelang tahun ajaran baru, sejumlah penjahit mengebut penyelesaian pesanan seragam. Pasalnya, saat order membeludak, karyawan tidak bisa bekerja maksimal karena mudik Idul Fitri.
 
Anjar Sulistiyaningsih, 40, salah seorang penjahit di Jalan Solo Kilometer 13, Kalasan, Dusun Kringinan, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, mengatakan, tiga hari ke depan, dia harus menyelesaikan 100 pasang seragam sekolah.
 
Untuk mengerjakan itu, dia dibantu 10 orang karyawan. Meski begitu, dia tidak yakin bisa merampungkan seluruh pesanan. Karena itu, ia memprioritaskan menjahit seragam yang dipakai di hari pertama sekolah.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Satu orang bisa minta dijahitkan sekitar lima setel seragam," ujar Anjar di tempat jahitnya, Kamis (14/7/2016).
 
Ia menjelaskan banjir order jahitan seragam sekolah sudah biasa terjadi pada Juli hingga Agustus. Orangtua kini lebih suka menjahitkan baju seragam anak ketimbang membeli seragam di pasaran. Selain lebih pas di badan, menjahitkan baju juga dirasa lebih awet dan memuaskan.
 
Sementara Tarso Winoto, 50, penjahit di Jalan Anggajaya, Condong Catur, Sleman, juga harus kerja keras menyelesaikan pesanan. Di bulan Juli-Agustus ini tak hanya baju anak sekolah yang harus dikebut selesai, ia juga diminta menjahit baju kebaya untuk wisuda.
 
Sayangnya beberapa anak buahnya masih pulang kampung. Ia terpaksa lembur hingga larut malam. "Baju kebaya cukup sulit. Banyak detail dan butuh ketelitian untuk pasang pernak-perniknya. Lembur berhari-hari untuk kejar target," jelasnya.
 
Selama pekan liburan sekolah ini setidaknya ada sekitar 15-20 seragam sekolah dan kebaya per hari yang harus ia selesaikan. Ia pun mensiasatinya dengan meminta perpanjangan waktu untuk jahitan di luar seragam dan kebaya.
 
"Ada yang minta dijahitkan gorden, selimut atau mengecilkan baju. Saya minta perpanjangan waktu paling cepat dua minggu selesai. Biasanya kalau lagi enggak penuh, tiga hari sudah selesai," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif