Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Komda Jepara menginginkan agar proses impor bahan baku berupa kayu harus dipermudah.
Ketua Umum Asmindo Komda Jepara, Jamhari, menyampaikan, saat ini ketersedian bahan baku kayu lokal kian menipis. Selain itu, harga bahan baku kayu kian selangit. Padahal, kebutuhan akan produk olahan kayu makin meningkat. Khususnya, untuk pasar ekspor.
“Bahan baku kayu dari luar daerah dan yang ada di Jepara harganya terus naik. Pelaku industri membutuhkan bahan baku dari luar negeri,” ujar Jamhari, Senin (18/1/2016).
Lebih lanjut Jamhari menyatakan, negara yang dimungkinkan memasok kayu ke Indonesia, yaitu negara-negara di Amerika Latin. Mengingat di negara-negara tersebut banyak bahan baku kayu yang tak dimanfaatkan dengan maksimal untuk produk olahan kayu.
“Selain itu, di sejumlah negara Amerika Latin merupakan pasar produk mebel, termasuk mebel Jepara,” kata Jamhari.
Ketika bahan baku dari Amerika dan dipasarkan di Amerika, Jamhari melanjutkan, itu akan memudahkan produk mebel Jepara masuk ke negara-negara di sana. Nilai tambah lainnya, produk olahan kayu yang berbahan dasar kayu dari Amerika akan diterima masyarakat Amerika dengan mudah.
“Sekarang, teknologi industri mebel sudah berkembang pesat, sehingga ketersedian bahan baku menjadi faktor penting. Proses produksi yang cepat, butuh bahan baku dalam jumlah banyak,” papar Jamhari.
Dengan dipermudahnya proses impor kayu, Jamhari menandaskan, pelaku industri mebel dipastikan akan lebih banyak menggunakan kayu impor. Sementara kayu lokal yang berkualitas baik akan terus digunakan dan dipertahankan untuk produk buatan tangan atau manual.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)