Hari pertama OPM dilakukan di Pasar Gondokusuman dan Pasar Serangan Ngampilan. Beras dijual lebih rendah dibanding harga jual Bulog. Di dua pasar itu, beras premium dalam kemasan lima kilogram dihargai Rp37.500 atau Rp7.500/kg.
Kepala Bulog Divre Yogyakarta Muhammad Sugit Tedjo mengatakan beras bulog dijual dengan harga lebih rendah dari harga yang ditetapkan bulog karena sudah mendapat subsidi dari Pemda DIY.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sultan Hamengku Buwono X meminta Bulog menyediakan beras premium dengan harga eceran tertinggi Rp7.500/kg. Kalau kami biasa jual Rp8.300/kg," ujar Sugit di Yogyakarta, Kamis (11/2/2016).
Subsidi harga beras bulog ditetapkan dalam surat keputusan Gubernur DIY Nomor 295/Kep/2015 tentang harga eceran tertinggi cadangan beras pemerintah. Sugit menjelaskan beras yang dijual dalam OPM adalah beras premium berjenis IR 64 dengan tingkat patahan 15 persen.
"Kalau dijual di pasaran harga berasnya Rp9.000- Rp10.000/kg," jelasnya.
Dalam OPM yang sudah dua kali dilaksanakan bulog dan Disperindagkopten Kota Yogyakarta, pembeli tidak dibatasi. Siapa pun bisa membeli beras ini dalam batas maksimal 10 kilogram.
OPM selanjutnya akan diadakan pada 12 Februari di Kecamatan Kraton. Pada 15 Februari di Wirobrajan dan Mentrijeron. Lalu, 16 Februari di Mergasan, Ngampilan, Gondomanan dan Pakualaman. Sementara di Jetis dan Tegalrejo dilakukan pada 17 Februari.
OPM dilanjutkan di Umbulharjo, Danurejan dan Kota Gede pada 18 Februari. Lantas di Karangwaru dan Bener pada 22 Februari. OPM kembali digelar di Tegalrejo dan Gedongtengen pada 23 Februari 2016.
Untuk OPM tahun ini Bulog telah menyediakan 20 ton beras untuk seluruh kabupaten dan kota di DIY. Dari jumlah tersebut, Kota Yogyakarta mendapatkan jatah 13 ton beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
