Peningkatan IKK tersebut berasal dari penguatan kedua komponen. Yaitu, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE dan IEK masing-masing naik sebesar 3,6 poin dan 3,3 poin dari bulan sebelumnya menjadi sebesar 101 dan 123,5.
Peningkatan keyakinan konsumen itu sesuai dengan hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah V Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta. Survei dirilis Kamis, 12 November.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dari empat kota yang disurvei yaitu Kota Tegal, Semarang, dan Solo mencatat kenaikan IKK. Sementara, Kota Purwokerto mencatat penurunan IKK.
Untuk kenaikan IKK Kota Tegal, Semarang, dan Solo masing-masing sebesar 7,8 poin, 5,3 poin, dan 4,4 poin. Sedangkan IKK kota Purwokerto tercatat menurun sebesar 7,5 poin.
"Penurunan, terutama, dipicu oleh indeks konsumsi barang kebutuhan tahan lama saat ini dan indeks ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang," kata Kepala Perwakilan BI Kanwil V Jateng-DIY Iskandar Simorangkir melalui keterangan resminya di Semarang.
Sementara itu, tekanan kenaikan harga diperkirakan semakin menurun pada tiga bulan mendatang atau tepatnya pada bulan Januari 2016. Hal ini terindikasi dari indeks ekspektasi harga yang turun 2,8 poin menjadi 174,5.
"Perkiraan penurunan tekanan harga tiga bulan mendatang dipengaruhi oleh permintaan yang kembali normal setelah perayaan Natal dan tahun baru," katanya.
Responden memperkirakan penurunan tekanan kenaikan harga terutama terjadi di kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Tekanan kenaikan harga komponen ini turun sebesar 6,4 poin.
Sementara, responden memprediksi akan peningkatan tekanan kenaikan harga pada sandang dan kesehatan. Hasil survei menunjukkan komponen sandang naik 5,2 poin, sedangkan kesehatan naik sebesar 4,7 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
