Kaesang Pangarep mengaku, mulai merambah dunia bisnis karena tidak ingin terus bergantung pada orang tuanya. Ia ingin mandiri seperti kakak sulungnya yang lebih dulu merintis bisnis di bidang kuliner.
"Posisi saya kan masih kuliah, masih belajar bisnis. Kan kita jadi anak tidak bisa terus bergantung, minta uang terus sama orang tua," kata Kaesang saat ditemui di Solo Car Free Day, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu 27 Agustus 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kesang memilih kaus sebagai bisnis perdananya lantaran mudah diproduksi. Ia pun menggandeng beberapa warga Solo untuk proses produksinya.
"Kaos ini produksinya di Solo, sekalian untuk mengangkat usaha orang Solo. Di Solo juga ada teman yang punya pabriknya untuk sablon dan jahitan kaus," terangnya.
Sebagai permulaan, Kaesang menyediakan dua varian warna kaus, yakni hitam dan putih. Saat ini, dia baru mengeluarkan satu desain untuk dua varian warna tersebut.
"Tes market dulu, nanti warna dan desain kita kembangkan," imbuh Kaesang.
Satu kaus produksi Kaesang dibanderl dengan harga Rp150 ribu. Penjualannya sementara ini masih dilakukan secara daring.
"Bisa melalui WhatsApp dan Instagram ‘Sang Javas’," papar dia.
Khusus bagi warga Solo, pemesanan juga dilayani secara cash on delivery (CoD). Ke depannya, Kaesang berencana membuat outlet ‘Sang Javas'.
Selama kurang lebih dua minggu sejak kaos ‘Sang Javas’ diperkenalkan ke muka publik melalui media sosial, Kaesang mengaku pesanan yang datang melebihi target yang diharapkan. Selama kurun waktu tersebut, kurang lebih 300 pesanan yang masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)