Wakil Ketua I Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Solo, Budi Prasetyo, mengungkapkan penambahan pasokan ini dimaksudkan mengakomodasi tren konsumsi elpiji tiga kilogram yang meningkat jelang Lebaran.
"Melihat tahun sebelumnya, akan ada peningkatan pada minggu kedua dan ketiga puasa, setelah itu pada saat lebaran mengalami penurunan dan kembali normal sekitar H+5," kata Budi, Senin (6/6/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia mengatakan selama Juni pasokan di Kota Solo akan ditambah 3 persen menjadi 692.160 tabung. Sedangkan Juli pasokan kembali ditingkatkan hingga 5 persen menjadi 706.003 tabung selama satu bulan. "Di Kota Solo biasanya tersedia 677.000 tabung sebelum ada penambahan," tambahnya.
Budi mengungkapkan harga LPG di pasaran dinyatakan normal dan dijual lebih murah. Pemerintah menetapkan harga elpiji tiga kilogram Rp15.500. "Itu menandakan stok LPG banyak dan aman," ujar dia.
Agar pasokan lancar, Pertamina membentuk satuan tugas (satgas) yang beroperasi sejak H-15 hingga H+15. "Titik satgas minimal 14 agen dan 70 pangkalan per hari," kata Budi.
Pada H-5 dan H+5, Stasiun Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE) dan depot harus buka selama 24 jam. "Ini sebagai antisipasi terkendalanya masalah transportasi karena padatnya arus mudik Lebaran," papar dia.
Satu SPBE, yakni P Sekawan Maju Mapan, ditunjuk sebagai SPBE Kantong di Solo Raya jika sekiranya terdapat kerawanan pada arus mudik. "Kalau stok di Karanganyar atau Sukoharjo menipis, bisa langsung lari ke sana. Jadi, masyarakat tak perlu khawatir kurangnya stok elpiji," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)