Jokowi mengatakan pemerintah akan sepenuhnya membantu segala kebutuhan untuk menunjang KIK. Seperti infrastruktur, kebutuhan listrik, air, dan tenaga kerja yang memadai serta masalah pembebasan lahan.
Disampaikan, pemerintah akan memberikan kebijakan dalam mendorong investasi pembangunan industri seperti KIK menjadi pusat sektor padat karya, seperti industri furnitur dan industri tekstil. Sektor ini diharapkan memberi kontribusi besar masalah perekonomian nasional. Khususnya di Kendal, Jawa Tengah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Pembangunan KIK memberi multiplier effect bagi ekonomi nasional melalui nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan penerimaan devisa,” terangnya.
Jokowi juga menyinggung masalah pembangunan infrastruktur jalan tol Batang-Semarang agar segera diselesaikan dengan cepat.
“Infrastruktur pembangunan jalan tol akan membawa dampak bagi infrastruktur lainnya. Saya minta agar segera diselesaikan. Terlebih dengan adanya KIK ini, harus bisa membawa dampak manfaat yang baik bagi masyarakat luas, khususnya Kendal,” tegasnya.
KIK adalah kawasan industri yang merupakan usaha patungan antara Graha Buana Cikarang, anak perusahaan PT Jababeka Tbk dengan Sembcorp Development Indonesia Pte Ltd, anak perusahaan Sembawang Development Ltd yang berbasis di Singapura.
Sementara itu, Lee Hsien Loong, menyampaikan bahwa dirinya menyambut baik jalinan kerja sama antara dua negara ini. "Kami sudah investasi sejak lama di KIK ini, karena merupakan contoh bagus dalam penerapan kerja sama dua negara. Ke depan, diharapkan akan ada kesuksesan menyusul dengan berdirinya KIK," katanya.
Direktur Investasi PT Jababeka, Agus Canny, mengatakan saat ini ada 21 investor yang sudah menandatangani kontrak untuk berinvestasi di KIK. Satu pabrik sudah selesai pembangunannya serta siap beroperasi, yaitu PT Tat Wai.
“Jadi, selain peresmian KIK, Presiden dan Perdana Menteri juga meresmkian pabrik PT Tat Wai tersebut,” terang Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
