PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah sepakat membeli tenaga listrik hasil teknologi plasma gasifikasi itu. Harganya, Rp2.496 per kWh.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) pengelolaan sampah TPA Putri Cempo Mojosongo, Taufan Basuki menerangkan Pemerintah Kota Solo dan PLN Pusat telah menandatangani kesepakatan mengenai pembelian listrik PLTSa Putri Cempo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selanjutnya, Pemkot Solo dan investor pelaksana, PT Citra Metro Jaya Putra akan menandatangani perjanjian kerja sama. “Jika tidak ada perubahan, penandatanganan akan dilakukan Jumat (09/12/2016),” ujar dia, Kamis (8/12/2016).
PLTSa Putri Cempo dikelola dengan sistem konsorsium dengan swasta. Diprediksi menghasilkan listrik 10 megawatt tiap jam dengan 250 ton sampah per hari.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Solo Hasta Gunawan menerangkan pembangunan sistem PLTSa Putri Cempo merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) 18 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah. Kota Solo menjadi satu dari tujuh kota yang dijadikan proyek percontohan percepatan pembangunan PLTSa.
“Kerja sama dengan investor akan dilakukan selama 20 tahun sejak masa produksi dan akan mulai efektif berproduksi tahun 2019,” tutup Hasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
