Sales Executive Pertamina Jawa Tengah Agung Nurhananto mengatakan menambah 60 ribu tabung. Jumlah itu lebih banyak 10 persen dari kuota semula.
(Sales Excecutive Pertamina Jawa Tengah Agung Nurhananto, MTVN - Rhobi Shani)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ini berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya saat Lebaran terjadi peningkatan,” ujar Agung di Jepara Rabu malam (15/6/2016) usai mensosialisasikan penambahan kuota gas LPG di hadapan agen dan pangkalan gas LPG di Jepara.
Selain menjamin ketersedian elpiji, kata Agung, penambahan kuota juga bertujuan menjaga stabilitas harga di pasaran. Sebab, beberapa pedagang masih menjual elpiji melampaui harga eceran tertinggi (HET).
"HET-nya Rp15.500 tapi di pasaran bisa lebih, itu karena harga di tingkat pengecer tidak ada yang bisa diikat. Agen harus memantau pangkalan untuk tidak menjual di atas HET,” kata Agung.
Hal itu terjadi karena penyebaran distribusi elpiji tak merata. Itu pula yang mengesankan kelangkaan pasokan dan harga pun naik di pengecer.
(Spanduk pemberitahuan harga elpiji sesuai HET yang terpasang di pangkalan di Jepara, MTVN - Rhobi Shani)
Nano, agen elpiji di Jepara bagian utara, pun membantah terjadi kelangkaan stok. Sebab, persediaan elpiji di pangkalannya masih cukup.
Nano juga tak menaikkan harga elpiji selama Ramadan. Ia bahkan memasang spanduk harga di depan pangkalannya.
"Kalau ada masyarakat yang membeli lebih dari HET pasti belinya di pengecer,” kata Nano.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
