Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik berbincang dengan penjual kayu jati di Jepara, Jawa Tengah, Selasa (23/2/2016). (Metrotvnews.com/Rhobi Shanni)
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik berbincang dengan penjual kayu jati di Jepara, Jawa Tengah, Selasa (23/2/2016). (Metrotvnews.com/Rhobi Shanni) (Rhobi Shani)

Dubes Inggris Sambangi Industri Kayu Jepara

industri kecil menengah
Rhobi Shani • 23 Februari 2016 10:42
medcom.id, Jepara: Duta Besar Inggris untuk Indonesia mengunjungi Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kunjungan Moazzam Malik ke Jepara untuk melihat langsung industri kayu dan mebel.
 
Itu sebagai bentuk tindak lanjut kesepakatan kemitraan sukarela bilateral Indonesia dengan Inggris dan Uni Eropa. Yaitu, Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT). 
 
Di sela-sela kunjungannya, Malik menyampaikan, praktik industri kayu harus ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sehingga dapat merevolusionerkan industri kayu di Indonesia. Sebab, hal tersebut penting untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Pertumbuhan ekonomi yang kuat seiring dengan kebijakan ramah lingkungan secara berkelanjutan bukan saja mungkin untuk didapatkan, tapi juga sangat penting bagi kesejahteraan," ujar Malik, Selasa (23/2/2016). 
 
Selain melihat langsung usaha industri kayu dan mebel, Malik juga meninjau perkembangan implementasi dukungan Inggris terhadap Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Sistem tersebut bertujuan mendukung produk kayu Indonesia agar lebih berkembang dengan akses lebih murah ke pasar Eropa. 
 
"Setelah tadi saya berdiskusi dengan penjual kayu, ternyata pembeli juga menghendaki kayu legal sesuai permintaan pasar," kata Malik. 
 
Seperti diketahui, penerapan SVLK telah mendukung Indonesia dalam mengatasi penebangan liar. Selain itu, SVLK juga membantu eksportir menemukan permintaan pasar untuk penebangan legal dari Eropa. 
 
Seorang pedagang kayu Eva Devi menyampaikan, dirinya sengaja menjual kayu legal karena pasar mebel ekspor menghendaki kayu legal. Selain itu, Eva juga menyadari pentingnya menjaga kelangsungan hutan.
 
"Pembeli banyak yang minta kayu legal. Di sisi lain, kalau tidak ada siatem ini (SVLK) kayu-kayu di hutan akan cepat habis," kata Eva.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif