Kantor BLKI di Semarang, Jawa Tengah. (Metrotvnews.com/Dhana Kencana)
Kantor BLKI di Semarang, Jawa Tengah. (Metrotvnews.com/Dhana Kencana) (Dhana Kencana)

Strategi Jateng Hadapi Serbuan Pekerja Asing

masyarakat ekonomi asean
Dhana Kencana • 04 Januari 2016 13:54
medcom.id, Semarang: Gelombang pekerja asing bakal menyerbu daerah Jawa Tengah, setelah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berlaku 1 Januari 2016.‎ Pemerintah provinsi mengklaim telah melakukan antisipasi. 
 
Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jateng, Sardono, berharap para pekerja lokal tidak kaget. Sebentar lagi pekerja asing bakal masuk ke wilayahnya. 
 
‎‎Namun, Sardono belum mengetahui secara rinci berapa banyak jumlah tenaga kerja asing yang akan masuk ke Jateng. "Jumlahnya belum tahu, yang pasti kami sudah mengantisipasi," jelasnya, di Semarang, Senin (4/1/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kesiapan tersebut salah satunya dengan mmeperkuat program pelatihan yang diberikan melalui Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI), yang tersebar di kabupaten/kota se-Jateng. Saat ini, kata dia, fokus penguatan program BLKI di Kabupaten Cilacap, Brebes, Kudus, Kota Solo, Semarang, dan Kabupaten Temanggung.
 
"Daerah itu terdapat sentra penghasil ikan, bawang merah, tekstil, dan garmen," kata dia.
 
Untuk Cilacap, katanya, pelatihan difokuskan pada pengelasan bawah air. Sementara di Kudus dan Semarang, pelatihan peningkatan kualitas pekerja pabrik mebel dan garmen.
 
"Kami berharap pekerja lokal sini tidak kaget jika nanti banyak pekerja asing masuk ke pabrik-pabrik di Jateng," kata dia.
 
Di antero Jateng, terdapat 21 BLK. Terdiri dari dua BLKI pemerintah pusat, tiga BLKI dikelola Pemprov Jateng, dan 16 UPT yang dikelola oleh masing-masing kabupaten/kota.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif