Daging Ayam Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Tegal

medcom.id, Tegal: Inflasi Kota Tegal, Jawa Tengah, menempati urutan tertinggi kedua setelah Kabupaten Pemalang. Penyumbang inflasi tertinggi yakni daging ayam ras dan tarif listrik.
 
“Sedangkan terendah Kabupaten Batang dengan jumlah inflasi 2,94 persen. Itu capaian inflasi kabupaten/kota di wilayah eks Karesidenan Pekalongan pada 2015,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Joni Marsius, Sabtu (13/2/2016).
 
Secara berurutan inflasi yang terjadi di wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Pemalang sebesar 4,09 persen, Kota Tegal 3,95 persen, Kabupaten Tegal 3,64 persen, Kabupaten Pekalongan 3,42 persen, Kota Pekalongan 3,46 persen, dan Brebes 3,08 persen.
 
Ada lima komoditas penyumbang inflasi terbesar di Kota Tegal, yakni daging ayam ras 0,1878, tarif listrik 0,1259, beras 0,1195, bawang putih 0,0588, dan gula pasir 0,0587. Sementara komoditas penyumbang deflasi terbesar antara lain angkutan dalam kota -0,1276, bensin -0,1165, bawang merah -0,0167, cabai rawit -0,0167, dan cabai merah -0,0166.
 
Sementara itu, realisasi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kota Tegal Januari 2016 tercatat sebesar 0,62 persen (mtm) atau  4,69 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 0,96 persen (mtm).
 
“Tekanan inflasi pada periode Januari ini terutama bersumber dari inflasi kelompok administered prices dan volatile food,” kata Joni.
 
Inflasi juga disebabkan kenaikan harga beras, gula pasir, dan bawang putih yang stoknya menurun usai musim panen. Koreksi harga pangan terjadi terutama pada komoditas bawang merah, telur ayam ras, dan cabai rawit akibat pasokan yang mencukupi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)