Bulog menggandeng kemitraan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perusahaan Badan Usaha Milik Negara serta mitra kerja lainnya.
Demikian disampaikan Kepala Divisi Regional Bulog Jateng Usep Karyana, usai menemui Bupati Brebes Idza Priyanti di pendopo kabupaten, Kamis, 6 Oktober.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Usep menjelaskan, sebagai langkah awal akan didirikan 100 kampung bawang di daerah hilir tahun ini. Dengan harapan bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani.
"Langkah konkret ini harus kita lakukan terus menerus untuk mengentaskan kemiskinan, khususnya di Brebes," katanya.
Usep menjelaskan, Kampung Bawang ini akan disinergikan dengan OJK dalam hal penyediaan dana. Berapapun kebutuhan petani akan disediakan setelah melalui tahapan verifikasi.
Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penunggakan yang justru akan memberatkan petani karena ketidakpastian pengembalian pinjaman dana.
"Kartu Petani akan diterbitkan untuk menguatkan kelembagaan," terangnya.
Program Kampung Bawang menjadi bagian dari Program Sinergi Aksi Untuk Ekonomi Rakyat (Psaer) yang dicanangkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Minimal, ada 600 Kampung Bawang di Brebes agar masyarakat mudah mendapatkan kebutuhan pokoknya.
Kampung bawang juga menyediakan garam, palawija, dan sembako. Bulog menjamin kepastian harga jual maupun beli sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.
"Misalnya harga jual gula pasir Rp14 ribu per kilogram, maka tidak akan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) karena Bulog terjun langsung," ujarnya.
Idza menyambut baik program yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat petani di Brebes. Pemerintah daerah sangat mendukung demi kemaslahatan masyarakat, khususnya petani Brebes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)