Situs berbasis aplikasi ini muncul dari kegelisahan Muhammad Rubby Emir Fahriza dan rekannya, Tety Nurhayati Sianipar, pada 2014. Pada tahun itu, keduanya mengikuti sebuah kompetisi kreatif untuk memecahkan masalah sosial. Saat memeroleh ide itu, keduanya kemudian bersaing dengan ratusan peserta lomba.
"Di lomba waktu itu, ada 350 peserta dan terus diseleksi. Hasilnya, ide ini lolos 12 besar untuk kemudian dikembangkan," kata Rubby saat ditemui Metrotvnews.com, di Jalan Sidikan, Gang Wijaya Kusuma Nomor 82A, Sorosutan, Kota Yogyakarta, Jumat (2/9/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Tim kerjabilitas.com
Dari situ, mereka kemudian menggagas forum diskusi di sejumlah kota, seperti Surabaya, Malang, dan Yogyakarta, untuk menambah masukan. Sejumlah masukan yang dicari di antaranya konten serta aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
"Proses terciptanya aplikasi ini kurang lebih enam bulan. Maret 2015 sudah kami launching," ujar alumnus Universitas Negeri Surabaya ini.
Dalam webapps itu ada sejumlah konten pokok, seperti daftar pekerjaan atau perusahaan, profil pencari kerja, serta penghubung pencari kerja dengan perusahan. Ia mencatat ada 500-an perusahaan yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi disabilitas.
Bagi disabilitas yang mencari kerja bisa kemudian mendaftar dalam webapps ini. Lalu, pendaftar bisa memilih pekerjaan dengan bantuan Rubby dan sejumlah rekannya yang mengelola situs sebagai penghubung.
"Di sini pekerjaannya meliputi semua bidang, baik perusahaan atau instansi. Tapi kebanyakan masih di Pulau Jawa. Walaupun sebagian ada juga di Medan dan Makassar," kata lelaki 37 tahun ini.
Rubby saat ini dipercaya sebagai founder sekaligus CEO ini. Dia dibantu sejumlah orang untuk terus berusaha menjalankan kerjabilitas.com. Selain melayani pencari kerja dari kalangan disabilitas, mereka juga terus berupaya menambah jumlah penyedia kerja dan pengembangan webapps tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)