Warga memetik buah Kakao di sebuah kebun Kauman, Candiroto, Temanggung, Jateng, Jumat (3/4/2009). Foto: Antara/Anis Efizudin
Warga memetik buah Kakao di sebuah kebun Kauman, Candiroto, Temanggung, Jateng, Jumat (3/4/2009). Foto: Antara/Anis Efizudin (Ahmad Mustaqim)

Produksi Lokal Kurang, Impor Kakao Meningkat Tajam

kakao
Ahmad Mustaqim • 17 September 2015 21:00
medcom.id, Yogyakarta: Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan jumlah impor kakao meningkat tajam. Pada 2014, nilai impor biji kakao mencapai 109,4 ribu ton.
 
"Angka impor tahun tersebut mengalami peningkatan karena pada 2013 sebesar 30,7 ribu ton," kata Menteri Saleh dalam peringatan Hari Kakao Indonesia yang sudah berlangsung ketiga kalinya, di Plaza Ambarukmo, Yogyakarta, Kamis (17/9/2015).
 
Menteri Saleh mengungkapkan, peningkatan nilai impor itu menunjukkan ada kekurangan produksi bahan biji kakao di Indonesia. Mengingat, kata Saleh, industri kakao memiliki peranan penting dalam meningkatkan perolehan devisa negara dan penyerapan tenaga kerja. "Sumbangan devisa komoditi ini pada 2014 mencapai USD1,24 miliar," ujarnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan para petani kakao masih memerlukan bantuan dalam menjalankan usahanya. Sultan mendorong kelompok petani kakao bisa mengembangkan usaha dengan membuat koperasi.
 
"Misal, modalnya Rp1 miliar dengan berbadan hukum, pemerintah membantu boleh. Itu bisa untuk membeli bibit dan peralatan," katanya.
 
Sultan juga menegaskan pentingnya mengembangkan produksi biji kakao. "Faktanya, market komoditas kakao tidak surut dibanding komoditas lain," jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif