Lokasi Stasiun Flora-Fauna di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bunder di Kabupaten Gunungkidul. Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Lokasi Stasiun Flora-Fauna di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bunder di Kabupaten Gunungkidul. Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim (Ahmad Mustaqim)

Yogyakarta Punya Lokasi Perlindungan Satwa Baru

lingkungan satwa langka satwa dilindungi
Ahmad Mustaqim • 26 Februari 2018 11:43
Gunungkidul: Yogyakarta kini memiliki lokasi perlindungan satwa baru. Wildlife Rescue Center (WRC) Kulon Progo yang selama ini beroperasi sendiri, kini dibantu  Stasiun Flora-Fauna di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bunder di Kabupaten Gunungkidul.
 
Kandang perawatan dan rehabilitasi burung predator resmi beroperasi pada Minggu, 25 Februari 2018. Tempat ini diresmikan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DI Yogyakarta bersama Direktorat Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
 
Kepala BKSDA DI Yogyakarta Junita Parjanti menyebut kandang ini sudah dibangun sejak tahun lalu. "Sudah diisi satu satwa, Elang Brontok. Namanya (Elang Brontok) itu 'Inung'," kata dia Gunungkidul pada Minggu, 25 Februari 2018.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Yogyakarta Punya Lokasi Perlindungan Satwa Baru
Peresmian Stasiun Flora-fauna di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bunder di Kabupaten Gunungkidul. Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim
 
Elang Brontok tersebut dilepasliarkan usai menjalani pemulihan selamat lima bulan akibat praktek jual beli. Elang tersebut telah dilatih untuk bisa kembali mencari mangsa sendiri. Pelepasliaran Elang Brontok itu juga dihadiri Direktorat Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
 
"Ada sembilan ekor elang masih direhabilitasi. Elang berbagai jenis, dari Elang Brontok, Elang Biro, hingga Elang Laut," tutur Junita.
 
Sementara Direktur Jenderal (Dirjen) KSDAE Wiratno mengungkapkan pelepasliaran elang itu juga menjadi langkah menjaga ekosistem alam. Sebab, elang menjadi salah satu bagian perputaran rantai makanan kehidupan hewan.
 
Meski demikian, ia menganggap sebagian masyarakat masih kurang peduli dengan keberadaan elang di alam liar. Tak hanya praktek jual beli, perburuan elang di Yogyakarta pun masih akrab ditemui.
 
"Padahal Yogyakarta sebagai kota pendidikan. Kami berharap masyarakat bisa sadar dan tidak lagi melakukan perburuan," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SUR)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif