Ganjar menyatakan siap menjalankan amanat Jokowi itu selama lima tahun memimpin Jawa Tengah ke depan. Ada tiga aspek yang akan dijalankan untuk mengatrol pertumbuhan ekonomi di Jateng.
"Pertama, mereka dipastikan butuh pengetahuan dan keterampilan, kedua butuh akses modal, ketiga butuh pendampingan," kata Ganjar yang didampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah, dalam siaran pers, Semarang, Rabu, 5 September 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Ganjar, membangun pertumbuhan ekonomi di Jateng harus berbasis kearifan lokal yang dipadu dengan perkembangan teknologi. Tujuannya, agar produk masyakarat Jawa Tengah mampu diterima pasar.
"Nah pendampingan itu untuk quality control, agar kita bisa masuk pada standar pasar yang memang publik itu menghendaki produk-produk yang bagus. Jadi sisi ekonomi yang akan kita buat itu," tegas Ganjar.
Selain ekonomi kerakyatan, Presiden Jokowi mewanti-wanti Ganjar dan Gus Yasin memperhatikan iklim investasi Jateng. Ganjar menyatakan negara tidak mungkin sendirian menjalankan konsep ekonomi kerakyatan itu. "Perizinan murah, mudah, murah, cepat kalau di Jawa Tengah. Tapi integritas tidak boleh hilang. Itu yang disampaikan," terang Ganjar.
Demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Ganjar mengaku akan semakin intens menggandeng Bupati dan Wali Kota se-Jateng. Dia mengingatkan Gubernur Jateng punya PP 33 tahun 2018 yang bisa mendorong para Kepala Daerah di Jateng bekerja lebih maksimal.
"Gubernur boleh memberikan penghargaan sekaligus boleh memberikan sanksi. Kita ingin bangun integritas goverment. Sudah kita usulkan apa yang perlu diperbaiki dalam perencanaan anggaran pelaksanaan monitoring evaluasi," terang Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)