Petugas membagikan air bersih di Desa Gunung Putri, Suboh, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/10). ANTARA FOTO/Seno.
Petugas membagikan air bersih di Desa Gunung Putri, Suboh, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/10). ANTARA FOTO/Seno. (Budi Arista Romadhoni)

404 Desa di Jawa Tengah Dilanda Kekeringan

kekeringan
Budi Arista Romadhoni • 14 Agustus 2018 11:14
Semarang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah mencatat ada 404 desa dilanda  kekeringan. Sejumlah kawasan tersebut kesulitan air bersih untuk konsumsi dan pertanian. 
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana mengatakan, hingga beberapa waktu ke depan, seluruh daerah Jawa Tengah berpotensi kekeringan.
 
"Dari Kabupaten di Jawa Tengah, 23 kabupaten sudah melakukan droping air. Kalau kita hitung jumlah tangkinya sudah 3.127 untuk 404 desa di 135 kecematan," kata Sarwa saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 14 Agustus 2018.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sarwa menjelaskan, kekeringan terbesar terjadi di Kabupaten Purbalingga, ada 38 desa di 10 kecematan dan Kabupaten Sragen di 33 desa dari tujuh kecematan.
 
"Pertanian sudah mengalami kesulitan air, BMKG sudah merilis ada spot-spot yang akan mengalami kekeringan agak panjang, harapan kami embung dapat memenuhi persediaan air hingga masa panen," jelas Sarwa.
 
Sarwa kembali mengatakan, pihakya sudah menyiapkan anggaran Rp600 Juta untuk menanggulangi kekeringan pada tahun ini. 
 
"Dana yang tersedia di kita Rp600 juta belum kita pakai. Sampai hari ini masih mengandalkan dana APBD masing-masing, dan juga dunia usaha masyarakat atau CSR sudah mulai membantu," jelas Sarwa.
 
Meski demikian, menurut Sarwa, Jawa Tengah belum membutuhkan hujan buatan. Untuk saat ini masalah kekeringan masih bisa diatasi dengan penyaluran air bersih ke beberapa lokasi yang mengalami kekeringan.
 
"Saya belum melangkah ke hujan buatan, karena biayanya tinggi, harus berkoordinasi BNPB, jangan sampai hujan buatan ini bisa menggagu yang lain, karena berhubungan dengan arah angin dan di atas apakah ada potensi ada mendung atau enggak," beber Sarwa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif