“Saya prihatin dengan mewabahnya DBD hampir merata di 17 Kecamatan di Brebes. Ini menjadi perhatian serius bagi kami,” kata Bupati saya mengunjungi penderita DBD di bangsal anak RSUD Brebes, Sabtu, 2 Januari 2019.
Idza mengaku sudah perintahkan dinas kesehatan setempat untuk rutin melakukan fogging dan lebih memberdayakan juru pemantik. Bagi warga yang sudah terlanjur terjangkit, ia meminta petugas kesehatan untuk menangani sacara serius.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bupati mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan memperhatikan gejala-gejala DBD. Masyarakat diminta selalu waspada dan jaga selalu perilaku hidup bersih dan sehat.
Sementara itu Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ismawan Nur Laksono, menuturkan Pemkab Brebes sudah mengambil langkah cepat melalui masing-masing Puskesmas dengan melaksanakan fogging.
“Fogging fokus dilakukan dimana ada kasus DBD. Serta sosialisasi pencegahan DBD juga terus dilkukan mulai dari RT, RW hingga Desa,” ucap Ismawan Nur Laksono.
Langkah lainnya yang sudah dilakukan, kata dia, yakni abatesasi, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersama masyarakat. Pemerintah juga mengambil langkah pencegahan seperti Jumat bersih, sosialisasi, diseminasi dan lain-lain.
Berdasarkan Permenkes Nomor 1501 Tahun 2010, suatu kejadian dinyatakan statusnya Kejadian Luar Biasa (KLB) apabila peningkatan jumlah yang terjangkit demam berdarah positif mencapai 2 kali lipat dari tahun sebelumnya di periode bulan yang sama.
“Apabila peningkatannya tidak mencapai 2 kali lipat, maka statusnya hanya Waspada. Sampai hari ini, jumlah yang terjangkit demam berdarah positif di Kabupaten Brebes sebanyak 61 orang, 7 orang meninggal dunia,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
