Nisan-nisan tersebut muncul di kawasan WGM area Desa Keteng, Kecamatan Wuryantoro. Nisan-nisan itu berasal dari pemakaman lama yang tenggelam setelah waduk dibangun pada 1978.
Nisan-nisan itu merupakan hasil pahatan. Konon, lokasi itu merupakan pemakaman turun temurun warga desa. Setelah ditenggelamkan menyusul pembangunan waduk, warga meninggalkan wilayah tersebut untuk mengikuti program transmigrasi bedol desa di era Presiden Soeharto pada 1978.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Batu-batu nisan itu muncul karena faktor alam, ketika musim kemarau ekstrem. Kekeringan di Wonogiri terjadi sejak April. Kalau kemarau sampai Oktober, akan lebih banyak lagi nisan yang muncul," ujar Sukino, warga desa setempat, Rabu, 29 Agustus 2018.
Namun Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) Perum Jasa Tirta I Didit Priambodo volume air masih dalam posisi aman. WGM masih berfungsi untuk irigasi pertanian, air baku, pariwisata, dan juga pembangkit listrik air.
Didit mengatakan penyusutan air waduk belum mengkhawatirkan. Batas bawah volume air adalag 127 meter di atas permukaan laut (MDPL). Saat ini, elevasi masih berada di 129 mdpl.
"Sehingga masih bisa berfungsi penuh sesuai ," ungkap Didit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)