Rumah makan yang masih menggunakan elpiji 3 kilogram, langsung tukarkan dengan gas elpiji 5,5 kilogram. "Setiap dua tabung gas elpiji tiga kilogram, ditukarkan dengan elpiji 5,5 kilogram," kata Deni Hamdani, sales eksekutif elpiji III Pertamina Region IV Jateng-DIY.
Razia digelar di wilayah Kecamatan Paguyangan dan beberapa waktu sebelumnya juga di wilayah kota Brebes. Dalam razia tersebut, ditemukan cukup banyak rumah makan yang masih menggunakan elpiji 3 kilogram.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ketika hal ini kami komunikasikan dengan pemilik rumah makan, umumnya mereka bersikap kooperatif dan bersedia menukarkan gas elpijinya yang masih menggunakan kemasan tiga kilogram dengan kemasan 5,5 kilogram," kata Deni.
Dikatakan, setiap dua tabung isi gas tiga kilogram kosong dengan satu tabung gas isi 5,5 kilogram dan isinya diberikan secara gratis karena masih dalam masa promosi. Sementara jika tabung gas isi tiga kilogram yang masih penuh diganti uang.
"Dengan penggantian seperti itu pengusaha tidak dirugikan," ungkap Deni.
Ditemukan 56 tabung gas elpiji tiga kilogram yang digunakan pengusaha rumah makan dan langsung diganti dengan 28 tabung gas isi 5,5 kilogram. Razia ini sekaligus monitoring penggunaan gas elpiji tiga kilogram.
"Untuk kegiatan komersial, seperti untuk rumah makan, tidak boleh menggunakan. Gas elpiji tiga kilogram mendapat subsidi dari pemerintah," tandas Deni.
Pemilik rumah makan di Jalan Ahmad Yani Brebes, Rozin, mengaku tidak mengetahui kalau menggunakan gas elpiji 3 kilogram dilarang. Karena gas tersebut dijual bebas di pasaran.
"Saya menggunakan 12 tabung elpiji 3 kilogram untuk menggoreng ayam dan membuat lauk lainnya," katanya, di lokasi rumah makan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)