Ilustrasi warga memeriksa jaringan air bersih yang dialirkan dari mata air Gunung Karaha dengan menggunakan selang di Kampung Ciseulang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (16/8). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.
Ilustrasi warga memeriksa jaringan air bersih yang dialirkan dari mata air Gunung Karaha dengan menggunakan selang di Kampung Ciseulang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (16/8). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi. (Budi Arista Romadhoni)

Pemerintah Jateng Diharapkan Menanggulangi Kekeringan Secara Permanen

musim kemarau
Budi Arista Romadhoni • 24 Agustus 2018 17:31
Semarang: Kekeringan melanda sejumlah wilayah Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya ada 15 Kabupaten mengalami kekeringan, namun saat ini menjadi 29 daerah Kabupaten Kota kesulitan mendapatkan air bersih.
 
Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Pramana mengaku sudah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 4.884 tangki, atau setara dengan 24.420.000 liter untuk daerah yang mengalami kekeringan.
 
"Total di Jawa Tengah terdapat 169 Kecematan, 573 desa sudah kekeringan. Ada 4 daerah yang belum minta droping air, yaitu Kota Tegal, Karanganyar, Kota Surakarta, dan  Batang, kita nunggu perkembangan," kata Sarwa saat ditemui dikantornya, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 24 Agustus 2018. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sarwa memprediksi kekeringan bakal terjadi di seluruh wilayah Jawa Tengah, pasalnya empat daerah tersebut mempunyai riwayat rawan kekeringan. Menurut Sarwa, bencana kekeringan di Jawa Tengah dapat dibilang meningkat, jika dibanding tahun sebelumnya.
 
"Tahun ini kekeringan terlihat meluas, banyak daerah yang biasanya tidak kekeringan, ini kering, seperti Kabupaten Banjarnegara dan wonosobo ini, baru kali ini mengalami kekeringan," jelas Sarwa. 
 
Sarwa berharap, Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten dan Kota dapat memberikan solusi jangka panjang, dan tidak hanya sekedar bantuan droping air bersih.
 
"Harus ada tindakan yang permanen, karena kita hanya ada dua musim, dan kekeringan sudah bisa diprediksi. Saya berharap bupati walikota bisa menganggarkan untuk membuat pipa-pipa yang disambungkan ke mata air, atau sumur dalam," tandas Sarwa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif