"Saya ingin supaya ke depan bisa tambah teman, ilmu, dan ada yang bisa saya lakukan untuk generasi muda lebih peduli dengan politik. Sekarang kan kebanyakan senior jadi perlu diganti dengan yang lebih muda. Jadi ada perubahan," kata mantan atlet beladiri Taekwondo itu di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 4 Juli 2018.
Agar bisa terpilih sebagai anggota dewan, Miranda harus mampu meraih suara signifikan di Kota Surakarta, Kabupaten Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali. Sebagai perempuan kelahiran Yogyakarta, Miranda mengaku cukup memahami kultur Dapil 5 Jawa Tengah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Secara kultur Dapil 5 karakter pemilih tidak terlalu mempermasalahkan agama dan perlu didekati secara emosional. Tapi sebaiknya saya tampil apa adanya, bersikap tidak terlalu menggurui, pandai tapi tidak minteri," ujar Miranda menegaskan.
Di Dapil 5, Miranda mafhum kemungkinan bakal bersaing dengan calon legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani, yang pada Pemilu 2014 meraih 369.927 suara. Namun, Miranda optimistis bisa melenggang menuju Senayan dengan Partai NasDem.
"Normal kalau ada perasaan (gentar) seperti itu. Tapi kalau enggak kayak gitu enggak waspada juga. Cuma dijalani dengan tenang, insya allah bisa," ungkap Miranda.
Miranda berujar Partai NasDem punya kekuatan yang bisa membantu dirinya maju sebagai Anggota Dewan. Dengan kekuatan itu, Miranda membidik generasi muda sebagai basis suara di Dapil 5 Jateng.
Apabila keinginan menjadi legislator terwujud, Miranda menyatakan ingin menciptakan sistem pemerintahan yang lebih amanah, jauh dari korupsi dan bisa berubah ke arah yang lebih baik. Dia meyakini perubahan bisa tercipta di Tanah Air apabila generasi baru bisa masuk dalam sistem pemerintahan.
"Jadi negara ini tidak seperti yang lalu-lalu. Dengan generasi baru itu akan jadi tatanan pemerintahan yang lebih kondusif, jujur orangnya, dan memang memperhatikan kepentingan rakyat," ungkap Miranda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
