Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Sudrajat mengakui kasus itu sangat merebak di dua wilayah selama periode Januari sampai Desember 2018 lalu.
"Di Brebes dan Tegal kasus kusta ini sangat mewabah. Bahkan di dua tempat itu jumlah penderitanya sudah mencapai 2.000 orang," Katanya di Semarang, Kamis 31 Januari 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Yulianto menjelaskan kusta merebak di dua daerah karena dipicu pengaruh cuaca, yaitu dari kemarau menjadi musim penghujan dengan intensitas yang lebat.
"Kusta itu kan penyakit menular yang tergolong membahayakan tubuh manusia," ujarnya.
Lebih lanjut lagi, ia menerangkan, penderita kusta umumnya mengalami gejala yang kasat mata. Bagi orang awam, bila mendapati bercak putih di kulit dengan kondisi mati rasa, ia menyarankan lekas berobat ke rumah sakit maupun puskesmas terdekat.
"Karena kalau bercak putih lama-lama bisa membuat kulit mati rasa. Kalau kustanya jenisnya kering, lambat laun tulangnya mengecil. Jadi bukan putus sendiri seperti yang diketahui orang selama ini. Tapi kalau yang kusta basah kondisinya bisa lebih parah lagi," terangnya.
Ia mengaku, penderita kusta memang sulit terdeteksi. Selain menular, Penyakit ganas tersebut bisa menjangkit seseorang meski yang bersangkutan sudah berpindah tempat.
"Karena kusta itu baru menular kalau ada kontak fisik. Misalnya satu tempat tidur, bersentuhan langsung secara rutin. Kalau cuma bersalaman sebenarnya tidak menular," bebernya.
Untuk menekan kasus penularan kusta di dua wilayah tersebut, ia telah meminta petugas kesehatan setempat, untuk rutin mengecek kondisi warga di lingkungan padat penduduk.
"Warga harus menggalakan peningkatan kebersihan supaya lingkungan rumah tetap nyaman ditempati," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)