Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Azman Lathif bahagia warga antusias mengikuti salah satu salat yang berhukum sunnah bagi umat muslim ini. Ia mengatakan sudah memublikasikan pelaksanaan salat gerhana bulan.
"Kami juga kerja sama dengan berbagai elemen untuk nobar (nonton bareng) gerhana bulan penuh di kompleks masjid usai salat," ujar Azman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketika terjadi gerhana, kata dia, umat muslim disunahkan mendirikan salat gerhana di masjid yang kemudian dilanjutkan dengan khotbah.
"Salat sunah gerhana ini diutamakan seperti salat hari raya. Bedanya disarankan di masjid. Jemaah juga dianjurkan memperbanyak beristighfar dan bertahmid," kata dia.
Azman berharap jemaah dan juga masyarakat bisa merefleksikan gerhana bulan ini. Fenomena gerhana menunjukkan manusia itu sangat kecil dan fenomena alam ini sangat agung.
Luqmana Asbaru Nur Hakiim, salah satu jemaah salat gerhana bulan, berharap ikut salat gerhana bulan berjamaah bisa menambah keimanan iman dan ketaqwaan atas kejadian fenomena alam ini. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti salat gerhana di Masjid Gedhe Kauman.
"Kalau biasanya salat gerhana di rumah saja," ujar warga Kampung Golo, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta ini.
Masjid Gedhe Kauman merupakan salah satu bangunan bersejerah di kota Yogyakarta. Masjid ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I bersama Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat (penghulu kraton pertama) dan Kyai Wiryokusumo sebagai arsiteknya. Masjid ini dibangun pada hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 atau 6 Robiul Akhir 1187 H.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
