Dua gamelan tersebut hanya dibunyikan satu kali dalam satu tahun. Tepatnya tujuh hari sebelum puncak acara peringatan Maulud Nabi di Keraton Kasunanan Surakarta (Grebeg Mulud).
"Pada Jumat pagi (24 November 2017), gamelan diboyong dari keraton menuju Masjid Agung Surakarta. Gamelan diletakkan di bagian masjid sebelah utara dan selatan," kata Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta KGPH Dipokusumo, Kamis, 23 November 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dipokusumo menjelaskan, dibunyikannya gamelan tersebut disebut ‘ungeling gangsa’. Para penabuh gamelan tidak memainkan sembarang lagu atau gending. Mereka hanya memainkan gending khusus berjudul Rambu dan Rangkung.
"Saat dibunyikan pertama kali, biasanya banyak masyarakat ingin menyaksikan," urai Dipokusumo.
Pembunyian gamelan ini biasanya juga diikuti dengan adat mengunyah kinang dan berebut daun janur. Gamelan akan ditabuh selama tujuh hari, yaitu pada 24 November 2017 hingga 1 Desember 2017.
Puncak perayaan Maulid Nabi Muhammad, Keraton Kasunanan Surakarta akan mengirab dua gunungan pada Jumat, 1 Desember 2017.
(NIN)