Ayah Sherina, Adi Yananta mengatakan anaknya baru selesai menjalani operasi tulang belakang pada Maret lalu. "Karena tak bisa ke sekolah, kami minta ujian dilakukan di rumah, diizinkan sekolah," kata lelaki 48 tahun di kediamannya Jalan Rajawali 3, Manukan, Condongcatur, Sleman, Senin, 9 April 2018.
Perempuan 18 tahun itu mengerjakan soal UN sambil berbaring di atas ranjang tidur. Mengenakan seragam putih abu-abu, Sherina mengerjakan soal tertulis mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Adi menuturkan putrinya mengalami lumpuh sejak Januari lalu. Akibatnya, organ dari punggung hingga kaki tak bisa berfungsi normal.
Meski disertai keterbatasan, Adi mengatakan Sherina tetap memiliki semangat untuk belajar. Mulai membaca buku pelajaran hingga mencari referensi di internet.
"Kalau konsultasi pakai pesan whatsapp," imbuhnya.
Di sekolah, Sherina aktif ikut sejumlah organisasi hingga mengikuti lomba. Predikat juara 1 nasional lomba debat di UGM sekaligus peraih predikat best speaker, diperoleh pada Desember 2017 lalu.
Ia berharap prestasi anaknya bisa menjadi pelecut semangat untuk terus belajar. Pihak keluarga pun selalu memberikan motivasi agar bisa menjadi yang terbaik dalam UN dan masuk ke perguruan tinggi negeri.
"Selaku orang tua, kami terus dukung. Katanya ingin kuliah di UGM atau UIN," ungkapnya.
Agustina Prasetyowati, pengawas UN di rumah Sherina, mengatakan, tak ada perlakuan istimewa untuk siswi tersebut meski mengerjakan di rumah. Materi soal yang dikerjakan sama dengan siswa lain. Meskipun dalam format soal dicetak di kertas.
"Soalnya tadi di-print jam 8.00 WIB. Agak telat beberapa saat, tapi prosedurnya kami berlakukan tetap sama," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)