“Antara 20 hingga 30 rumah yang tergenang lumpur. Kalau yang roboh sekitar 3- 4 rumah,” kata warga Desa Pasirpanjang, Junarti, Kamis, 22 Februari 2018.
Banjir lumpur yang menyerbu perkampungan sekira pukul 17.00 WIB itu membuat warga mencari tempat aman. Banyak di antara mereka memilih mengungsi ke rumah saudaranya yang tak jauh dari tempat mereka.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hingga saat ini banjir lumpur yang menyerbu rumah warga dan jalan perkampungan masih menggenangi hingga ketinggian satu meter. Untuk membersihkan lumpur, warga mengandalkan beco, karena tidak bias dilakukan secara manual.
“Tidak mungkin dicangkul, soalnya terlalu tebal lumpurnya dan saat ini hampir semua warga mengungsi ke tempat saudaranya,” kata Juniarti.
Baca: Proses Evakuasi Longsor Brebes Dihentikan Sementara
Camat Salem, Aprianto membenarkan adanya banjir lumpur kiriman dari lokasi longsor. Material longsor yang tadinya teronggok di lokasi bencana terdorong hujan deras dan mengalir ke pemukiman warga.
“Kan ada gundukan longsor dari atas dan hujan deras membawa tanah ke sungai kemudian meluap ke jalan dan rumah warga. Karena sore tadi hujan deras. Posisi sementara (rumah ambruk) masih kami tunggu laporannya,” ungkapnya.
Seperti diinformasikan, bencana tanah longsor melanda hutan produksi milik perhutani BKPH Salem KPH Pekalongan Barat di petak 26 RPH Babakan ± 1 Ha, masuk Desa Pasirpanjang, Kecamatan Salem, Brebes, Kamis, 22 Februari 2018. Akibat bencana tersebut, lima orang dilaporkan tewas tertimpa longsoran tanah.
Selain itu, 14 orang dilaporkan selamat dengan luka ringan dan berat. Sementara 18 orang lainnya hingga kini masih belum ditemukan. Selain itu, tanah longsor menutup akses jalan Provisni Salem-Banjarhajo, Kabupaten Brebes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
