Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mendapat laporan 588 kasus DBD selama Januari 2019. Pemerintah kabupaten pun segera menerjunkan tim verifikator guna memastikan angka tersebut.
"Setelah kita lakukan pendataan, kasus DBD terverifikasi 265 pasien. Kemudian kasus demam berdarah 82 pasien," ungkap Yuni, Rabu, 30 Januari 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dari laporan tersebut, tiga warga Sragen meninggal dunia lantaran DBD. Bupati memaparkan angka kematian atau Case Fatality Rate di Kabupaten Sragen tergolong rendah.
"Yakni 1,3 atau di bawah dua persen," ujar dia.
Bupati Sragen mengklaim, angka DBD menurun signifikan setelah pemerintah melakukan sejumlah intervensi sejak pertengahan Januari 2019. Intervensi utamanya dilakukan di lima kecamatan yang paling banyak terjangkit penyakit ini.
"Yakni Tanon, Tangen, Miri, Mondokan dan Sumberlawang," ucap Yuni.
Intervensi pemerintah, lanjutnya, berupa pendirian posko DBD di 20 puskesmas, pemantauan jentik, fogging dan tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). "Hasilnya hingga hari ini terjadi penurunan jumlah kasus," kata dia.
Bupati berharap penurunan jumlah penderita DBD terus-menerus berlanjut. Ia juga meminta seluruh elemen masyarakat bergerak aktif dalam memberantas DBD.
"Misalnya dengan melakukan kerja bakti dan pemberantasan sarang nyamuk," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
