Petugas Lapas Perempuan Yogyakarta dan warga binaan menunjukkan hasil kerajinan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Yogyakarta , Selasa, 9 April 2019. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim.
Petugas Lapas Perempuan Yogyakarta dan warga binaan menunjukkan hasil kerajinan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Yogyakarta , Selasa, 9 April 2019. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim. (Ahmad Mustaqim)

Warga Binaan Lapas Perempuan Yogyakarta Dilatih Mandiri

kerajinan warga binaan
Ahmad Mustaqim • 09 April 2019 14:29
Yogyakarta: Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Yogyakarta memberikan sejumlah pelatihan untuk ratusan warga binaan. Pelatihan itu mulai dari kerajinan tangan hingga membuat aneka kuliner.
 
Kepala Lapas Perempuan Yogyakarta, Retno Yunihardiningsih mengatakan, sejumlah materi pelatihan di antaranya rias pengantin dan potong rambut, menjahit, sejumlah kerajinan tangan, dan aneka kue kering. Pelatihan tersebut melibatkan sejumlah kelompok yang menjadi instruktur.
 
"Pembinaan ini secara mandiri dan yang pertama kami lakukan. Sebelumnya kami lakukan bersama pihak ketiga secara sosial," kata Retno di Lapas Perempuan Yogyakarta, Selasa, 9 April 2019.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ada ratusan warga binaan yang mengikuti pelatihan. Total, jumlah warga binaan ada 127. Dari jumlah itu, tiga di antaranya warga negara asing dari Thailand, Vietnam, dan Filipina, termasuk Mary Jane Fiesta Veloso. 
 
"Untuk (warga binaan) WNA semua karena kasus narkoba. Kami harapkan pemberian keterampilan bisa membuat mereka mandiri," jelas Retno.
 
Sementara Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY, Tedja Sukmana mengungkapkan, pembinaan kepada warga binaan agar mereka tetap bisa mengekspresikan diri sesuai kemampuan. Artinya, kata dia, warga bina bukan hanya menjalani hukuman tapi juga mendapat ilmu. 
 
"Kami ingin memberdayakan warga binaan perempuan agar mereka lebih eksis. Setelah keluar bisa sosialisasi ke masyarakat dan tak mengulang tindak pidana yang pernah dilakukan," kata Tedja.
 
Tedja menambahkan, pembinaan yang diberikan selama beberapa waktu ke depan dipilih sesuai dengan keinginan masing-masing. Mereka bebas memilih sesuai dengan minat dan bakat setiap individu.
 
Dengan banyaknya pelatihan, ia menilai hal itu akan berdampak positif ke warga binaan. Meskipun bangunan Lapas Perempuan Yogyakarta masih dibangun dalam tahap pertama saat ini. 
 
"Apa yang kami berikan dikaitkan denfan keterampilan yang dibutuhkan perempuan. imereka bisa menerapkan ilmu ke masyarakat dan keluarga setelah bebas," pungkas Tedja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif