"Iya ditutup 2 hari karena ada acara Grebeg Syawal dan ngabekten (Sungkeman) pada 5 sampai 6 Juni 2019,. Dibuka kembali Kamis, 7 Juni 2019, " ujar Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo, di Yogyakarta, Rabu, 5 Juni 2019.
Dia menerangkan, prosesi Grebeg Syawal merupakan kegiatan rutin tahunan Keraton Yogyakarta. Saat Grebeg Syawal, Raja Yogyakarta mengirimkan gunungan kepada rakyat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Prosesi ini sebagai bentuk ucapan syukur raja kepada rakyatnya," kata Singgih.
Singgih mengungkap, Grebeg Syawal dibuka untuk umum. Masyarakat bisa melihat proses Grebeg Syawal dari luar lingkungan Keraton Yogyakarta.
Sementara itu, ngabekten adalah prosesi silaturahmi internal Keraton Yogyakarta. Yakni, proses para anak, cucu, keluarga, dan kerabat Sri Sultan HB X juga abdi dalem Keraton Yogyakarta melakukan sungkem kepada Raja Yogyakarta.
"Ngabekten berasal dari kata bekthi atau berbakti. Acara berlangsung dua hari, tanggal 5 sampai 6 Juni ,"imbuhnya.
Berbeda dengan Grebeg Syawal yang dibuka untuk umum. Ngabekten berlangsung tertutup di dalam kompleks Keraton Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)