"Yang banyak terdampak justru di sektor perikanan, karena hampir di semua kecamatan kena banjir," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Selasa, 5 Desember 2017.
Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak 28 November 2017 mengakibatkan banjir genangan, banjir luapan sungai, tanah longsor dan pohon tumbang di ratusan titik. Nilai kerugian di sektor perikanan diperkirakan sebesar Rp1,8 miliar akibat 500-an kolam rusak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Karena itu meliputi kolam sama ikan-ikannya, ikannya itu semua hilang (hanyut), kalau dinilai yang besar itu ikannya, seperti yang di wilayah Pandak itu ikan hias mahal," katanya.
Pulung mengatakan, jumlah kolam ikan di Bantul tercatat lebih dari 500. Namun, rata-rata kolam yang hanyut atau rusak itu kolam tidak dibuat secara permanen.
"Kalau kolam yang permanen itu tidak ada yang rusak, yang rusak itu semua kolam terpal dan terpalnya juga hanyut. Kalau umur ikan bervariasi ada yang masih sekitar satu bulan juga besar-besar, ikannya tidak mati tapi pindah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)